Minggu, 03 April 2011

Pengertian E - Commerce (Electronic Commerce)


I.     Pengertian E – Commerce
E-Commerce adalah penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi atau WWW atau jaringan komputer yang lain. juga dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Sementara itu Kalakota dan Whinston mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif, yaitu:
1.  Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya;
2.  Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow;
3.  Dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan
4.   Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli  produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.

Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information Science and Technology (2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial. Kemudian di website E-Commerce Net, E-Commerce didefinisikan sebagai kegiatan menjual barang dagangan dan/atau jasa melalui internet. Seluruh komponen yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, cara pembayaran, jaminan atas produk yang dijual, cara promosi dan sebagainya.

Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen transaksi (pembeli, penjual, barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media yang digunakan (dalam hal ini adalah internet).



Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga istilah E-Commerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet.



Pertukaran informasi dalam E-Commerce dilakukan dalam format dijital sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak dapat dihilangkan. Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung melalui jaringan telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara otomatis dan dalam waktu yang singkat. Akibatnya informasi yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi bisnis tersedia pada saat diperlukan. Dengan melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pengiriman informasi. Proses transaksi yang berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas.


Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing.

II.      Jenis jenis E – Commerce
a)      Collaborative Commerce ( C-Commerse )
Adalah: Suatu aplikasi dari IOS (Interorganizational Information System) untuk kolaborasi elektronik antara rekan bisnis dan antara pegawai perusahaan atau organisasi
b)      Business to Consumers ( B2C )
Adalah: Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada waktu atau saat tertentu
Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secara umum.
B2C memiliki beberapa karakteristik , diantaranya adalah:
§      Service yang dilakukan bersifat umum, sehingga mekanismenya dapat
digunakan oleh orang banyak.
§      Service yang diberikan berdasarkan permintaan.
§      Sering dilakukan sistem pendekatan client-server, di mana konsumen di
pihak client menggunakan sistem minimal (berbasis web) dan penyedia
barang/jasa (business procedure) berada di pihak server.
c)      Consumers to Business ( C2B )
Adalah: Merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis dimana pihak   pembeli dengan pihak penjual merupakan sama sama penjual.
Salah satu contohnya adalah : Toko virtual mempunyai fitur untuk menjual  barang barang bekas guna yang dipunyai oleh seorang custumer ke custumer yang lainnya. Seperti contoh situsnya adalah : situs www.ebay.com
d)      Intrabusiness ( Intraorganizational ) Commerce
Adalah: sistem komunikasi untuk mengumpulkan informasi  yang berhubungan antara organisasi untuk peningkatan kecepatan dalam mengatasi keluhan keluhan yang ada
e)      Goverment to Citizen ( G2C ) Commerce
Adalah: penggunaan teknologi informasi internet yang dapat memberi kemudahan dan meningkatkan hubungan transaksi bisnis antara Pemerintah dengan rakyat rakyatnya / publik
f)Mobile Commerce ( M – Commerce )
Adalah: Generasi lanjut dari E- Commerce dimana para pelakunya dapat melakukan transaksi dengan menggunakan teknologi informasi tanpa harus terbatas oleh tempat dan lokasi

III.      Kegiatan / Ruang Lingkup yang berhubungan dengan E-Commerce:
§       Perdagangan online melalui WWW (Web)
§       Transaksi online bisnis antar perusahaan.  
§       Internet banking, pengecekan saldo melalui internet, mengganti nomor PIN ATM, transfer antar rekening dan berbagai macam kemudahan  sistem pembayaran tagihan lainnya.
§       TV interaktif, internet melalui TV, akses Web melalui TV (Interactive Television) berkembang di Eropa
§       WAP (Wireless Application Protocol), dengan menggunakan handphone dapat melakukan segala macam transaksi yang diinginkan. Seperti pembelian tiket, pemesanan barang dan sebagainya.
           
IV.      Keuntungan keuntungan E-Commerce:
a)      Keuntungan E-commerce bagi Organisasi
§      Memperluas pasar (marketplace) kepasar tingkat nasional dan internasional.
§      Menurunkan biaya pembuatan, pemprosesan, pendistribusian, penyimpanan, dan pencarian atau pengambilan informasiyang berbasiskan kertas.
§      Mengurangi biaya pergudangan atau penyediaan dan biaya overhead atau exploitasi melalui penerapan fasilitas SCM atau pull-type supply chain management.
§      Pull-type processing memungkinkan untuk menyesuaikan produk dan jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan sehingga dapat memberikan keuntungan yang kompetitif.
§      Mempercepat waktu antara pemodal hingga penerimaan produk dan jasa.
§      Memungkinkan perekayasaan ulang proses business (Business Process Reengineering)
§      Biaya telekomunikasi yang lebih murah. Biaya internet lebih murah daripada value added networks (VANs)

b)      Keuntungan E-commerce bagi Pelanggan
§       Memingkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari, sepanjang tahun dari manapun.
§       Menyediakan lebih banyak pilihan bagi konsumen.
§       Menyediakan produk dan jasa yang lebih murah bagi konsumen dan memungkinkannya untuk berbelanja ke beberapa tempat dan mengadakan perbandingan dengan cepat.
§       Memungkinkan pengiriman produk dan jasa dengan cepat (untuk banyak kasus) khususnya untuk produk terjitalisasi.
§       Konsumen dapat menerima informasi yang relevan dan rinci dengan sangat cepat hanya beberapa detik, tidak dalam hitungan hari maupun minggu.
§       Memungkinkan konsumen ikut berpartisipasi dalam proses pelelangan secara virtual.
§       Memungkinkan konsumen untuk berinteraksi dengan konsumen lain dalam komunitas elektronik dan saling tukar gagasan dan tukar pengalaman.
§       Memfasilitasi kemungkinan berkompetisi, yang menghasilkan diskon yang sangat besar.

c)      Keuntungan E-commerce bagi masyarakat
§       Semakin banyak masyarakat yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan internet berarti mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.
§       Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan produksi/service yang terbaik karena perusahaan yang mengeluarkan produk/service dapat menjualnya lebih murah karena biaya produksi yang rendah.
§       Memungkinkan masyarakat didunia ketiga dan pedesaan untuk menikmati produk dan jasa yang tidak tersedia diwilayahnya.
§       Mendukung penyampaian layanan public dan mengurangi biaya, meningkatkan efektifitas dan atau meningkatkan kualiatas.
§       Mengurangi pengangguran karena masyarakat semakin bergairah untuk berbisnis karena cara kerja yang gampang dan tanpa modal yang besar.
§       Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, berbagai jenis produk dapat dipasarkan dengan baik, sehingga akhirnya juga membantu pemerintah untuk menggairahkan perdagangan khususnya usaha kecil menengah.
§       Secara umum, implementasi e-commerce dalam bisnis dapat meningkatkan kualitas dari produk/service serta menurunkan biaya produksi yang akhirnya akan menurunkan harga penjualan. Ketika konsumen dapat memilih produk/service yang terbaik baginya, produsen terus semakin berlomba meningkatkan kualitas dari produk/service yang ada dan terus mencari ide-ide baru yang disukai pasar serta berusaha mengurangi biaya produksi agar tetap mendapatkan harga produk/service yang terjangkau. Jika siklus ini berjalan dengan baik, tingkat produksi dan kualitas akan terus meningkat, ragam dari produk/service akan semakin banyak dan harga akan semakin terjangkau. Selain itu semakin menumbuhkan kreatifitas dan keberanian bagi pemula bisnis untuk memulai usahanya karena setiap orang dapat memulai bisnisnya walau sekecil apapun dan sebegitu spesial produk/service yang dihasilkan.

V.      Batasan dan kegagalan E – Commerce
a)      Secara Teknis
§      Belum adanya standarisasi keamanan transaksi
§      Kurangnya bandwidth untuk koneksi
§      Mahalnya biaya akses
b)      Non-teknis
§      Persepsi bahwa e-Commerce tidak aman
§      Legal issues yang belum pasti (ketidakjelasan hukum)

VI.      Model model bisnis E – Commerce
a)      Online direct marketing
vendor atau pengecer menjual produk atau jasanya secara langsung ke pelanggan
b)      Electronic tendering system (B2B)
pebisnis (atau pemerintah) meminta penawaran atas suatu tender dari para
supplier
c)      Name-your-own-price
konsumen menentukan sendiri jumlah harga yang ingin mereka bayar
Find-the-best-price: konsumen menentukan apa yang ia  butuhkan dan si
perantara membandingkan harga-harga yang diajukan para provider dan dan menunjukkan penawaran harga termurah atas barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen
d)      Affiliate marketing
pihak vendor menempatkan logo atau banner-nya ke dalam situs rekanan.
Apabila ada konsumen yang meng-klik logo, masuk ke situs vendor, dan
kemudian membeli sesuatu, maka vendor akan membayar komisi
ke rekanannya
e)      Viral marketing
penerima mengirimkan informasi mengenai suatu produk ke teman-temannya
f)Group purchasing
para pembeli berskala kecil mengumpulkan daftar belanjaan mereka sehingga
menjadi berskala besar, kemudian melakukan penawaran atau negosiasi untuk mendapatkan harga yang lebih murah
g)      Online auctions
perusahaan melakukan lelang sejumlah produk di internet
h)      Product customization
konsumen menggunakan internet untuk menentukan produk atau jasa yang ia perlukan, dan kemudian pihak penjual akan menentukan harganya.
i) Deep discounters
perusahaan menawarkan diskon harga yang besar
j) Membership
jasa yang disediakan hanya dapat digunakan oleh anggota
k)     Bartering online
suatu proses barter secara online lewat perantara untuk suatu produk yang
memiliki nilai surplus, dan/atau perusahaan menerima “poin-poin” atas
kontribusinya, dan poin-poin tersebut dapat digunakan untuk membeli
produk atau jasa lain yang diperlukan
VII.      Permasalahan dan pendekatan Periklanan E - Commerce
a)      Permission Marketing Approach 
Adalah: pendekatan pemasaran sebuah produk atau jasa kepada target market melalui izin (permisi) terlebih dahulu.
Berbeda dengan konsep pemasaran konvensional yang lebih condong ke arah periklanan tradisional dimana produsen "memaksakan" agar pesan-pesan promosi produk atau jasa mereka untuk masuk ke dalam benak prospek, pada konsep Permission Marketing, justru produsen meminta izin terlebih dahulu kepada prospek apakah mereka berkenan untuk menerima pesan itu atau tidak, seolah seperti tamu yang memegang teguh etika dan sopan santun. Gaya Permission Marketing ini dirasakan lebih cocok digunakan di medan pertempuran maya, alias dunia internet (e-business).
b)      Viral marketing
Adalah: sebuah pesan berantai yang disebarkan secara terus menerus oleh setiap orang. Viral marketing adalah sebuah upaya promosi yang memanfaatkan kekuatan berita dari mulut kemulut. Dalam dunia online, penyebaran tersebut dapat melalui media online, misalnya melalui email.
Bagaimana agar tersebar dengan cepat. Kuncinya adalah membuat sesuatu yang disukai banyak orang dan orang tersebut merasa mendapat makna atau terhibur dengan apa yang telah diterima, lalu dengan demikian mereka merasa patut menyebarkannya kepada yang lainnya.
Dalam konteks viral marketing dalam bisnis online maka presentasi, gambar atau tulisan tersebut dapat di sisipkan dengan alamat website anda. Dengan demikian semakin banyak orang mengenal website kita.
c)      Customized Catalog  and Ads



d)      Kupon Online
Potongan harga yang diberikan cuma cuma kepada customer yang ingin berkunjung / membeli penawaran produk tertentu pada suatu web
e)      Pemasaran Interaktif
Menurut John Deighton “..the ability to address the customer, remember what the customer says and address the customer again in a way that illustrates that we remember what the customer has told us “
Pemasaran Interaktif memiliki keunggulan diantaranya pertama perubahan communication style, yaitu dengan  immediate, kesegeraannya ini telihat dengan adanya system online. Kedua, social presence atau adanya sebuah komunikasi sebagai ajang pergaulan sosial yang tentu saja pergaulan yang terjalin  menjadi sangat luas, karena dengan internet batas geografi menjadi kabur. Ketiga, konsumen memiliki kontrol lebih terhadap kontak (hubungan atau komunikasi yang terjalin) dan yang keempat dimana pengguna dapat mengontrol isi atau content-nya itu sendiri.

VIII.      Permasalahan Resiko E – Commerce
§       Kehilangan segi financial secara langsung karena kecurangan
§       Pencurian informasi rahasia yang berharga
§       Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan
§       Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak
§       Kehilangan kepercayaan dari para konsumen
§       Kerugian-kerugian yang tidak terduga 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Alihkan Bahasa: